Ada Desakan MUI Dibubarkan, Sejumlah Tokoh Angkat Bicara
Ada Desakan MUI Dibubarkan, Sejumlah Tokoh Angkat Bicara
Belum lama ini sejumlah pihak mendesak agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibubarkan usai salah seorang anggota pimpinan organisasi tersebut ditangkap oleh Densus 88 lantaran diduga terlibat terorisme.
Atas awcana pembubaran MUI tersebut, sejumlah tokoh Indonesia angkat bicara.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai, wacana pembubaran MUI bukan berasal dari pihak yang tulus melawan terorisme.
Kata politisi PKS tersebut, wacana pembubaran MUI dibuat oleh pihak yang memanfaatkan isu terorisme yang diduga telah melibatkan salah satu anggota pimpinan organisasi yang berdiri tahun 1975 tersebut.
Selain itu, Hidayat Nur Wahid menilai, pihak yang memanfaatkan isu terorisme tersebut ingin membubarkan MUI serta melemahkan dan memecah belah umat.
Padahal menurutnya, disadari atau tidak keinginan untuk membubarkan MUI tersebut dapat berujung pada pelemahan Negara Kesatuan Republik Indosia (NKRI).
Dikutip dari laman resmi pks.id, menurut dia, umat Islam merasakan manfaat atas kehadiran organisasi tersebut dalam urusan moderasi beragama di Indonesia dan penguatan NKRI.
Sementara itu, Analis Kebijakan Publik, Muhammad Said Didu, meminta publik mengecek akun media sosial yang menginginkan MUI dibubarkan berasal dari kelompok yang sama.
“Coba cek akun-akun yang inginkan MUI bubar - sepertinya dari kelompok identitas yang sama,” ucapnya, seperti dikutip dari twit @msaid_didu pada 18 November 2021.
Dalam twit tersebut, dia mengajak untuk saling menjaga perasaan, persatuan, toleransi, dan saling menghargai satu sama lain.
Sementara itu, Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, menilai pihak yang ingin membubarkan MUI merupakan komunis.
Menurutnya, MUI merupakan ormas yang konsisten memberi dukungan kepada pemerintah melalui fatwa.
“Mereka yg ingin bubarkan MUI adalah komunis dan bukan Muslim,” kata Musni Umar, seperti dikutip dari twit @musniumar pada 18 November 2021.
“MUI adalah Ormas Islam yang konsisten memberi dukungan kepada pemerintah melalui fatwa, tetapi para pengurusnya kritis dan berani menyampaikan kebenaran dan keadilan,” kata dia menambahkan.
Komentar
Posting Komentar